Manajemen Produksi Dalam Film Fiksi “Bungan Natah”

Proses produksi film mempunyai manajemen produksi yang bertujuan untuk mengatur jalannya sebuah produksi dari tahap perencanaan awal hingga tahap pasca produksi agar proses perwujudan karya dapat berjalan sesuai dengan tahapan yang telah direncanakan. Produksi film “Bungan Natah” dalam pengaplikasian manajemen produksi menggunakan tiga tahapan yaitu pra produksi, produksi, pasca produksi. Penciptaan ini bertujuan untuk menciptakan sebuah film pendek dengan mengetahui langkah – langkah manajemen produksi dan Standar Operasional Prosedur dalam perwujudan karya film “Bungan Natah” untuk mengetahui alur kerja, wewenang dan tanggung jawab seorang produser dan kru produksi lainnya. Penciptaan film “Bungan Natah” juga sebagai media refleksi bagi anak muda dalam menjalani hubungan berpacaran. Menurut hasil penelitian, untuk menciptakan tahapan manajemen produksi yang baik demi menunjang kelancaran produksi adalah dengan menggunakan teori manajemen (Tripathy, 2008) yang terdiri dari empat unsur yaitu, Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengawasan. Unsur – unsur tersebut sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam produksi film. Metode pengumpulan data yang digunakan terkait dengan manajemen sebuah film adalah metode kepustakaan dan observasi yang didapat dengan membaca buku, artikel, jurnal, dan menonton film yang menjadi referensi karya film “Bungan Natah”. Film “Bungan Natah” ini diangkat menjadi sebuah film fiksi yang berupa cerita karangan imajinatif namun tetap dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dalam perwujudannya. Mengangkat mengenai kisah seorang perempuan yang mengalami fase kekerasan dan tekanan karena dihadapkan dengan pilihan yang berat untuk tetap bertahan atau pulang, hingga berani mengambil keputusan besar agar terlepas dari kekangan sang kekasih. Kata kunci: Manajemen Produksi, Film Fiksi, Bungan Nata